Peluang usaha cokelat rumahan untuk pelaku umkm
Saturday, May 30, 2015
makanan dan minuman cokelat masih terbuka lebar. Pemintanya pun kian banyak, hal ini membuat banyak pemain di bisnis ini gencar berekspansi. Salah satunya adalah Reni Sukmasari, pemilik Cokelat Joyo di Yogyakarta. Merintis usaha sejak Agustus 2013, Cokelat Joyo gencar menambah jaringan gerai, baik di Yogyakarta maupun luar kota.
Untuk melebarkan sayap usahanya, Coklat Joyo berencana menawarkan kemitraan. Menurut Reny, sudah ada calon tiga mitra usaha yang akan membuka gerai di luar Yogyakarta dengan merek yang baru."Akan kami proses kerjasamanya tahun ini, dan recananya akan buka di Bali karena wisatanya bagus dengan konsep pembelian oleh-oleh,"Ungkap Reny.
Di Yogyakarta sendiri, sudah ada lima gerai Coklat Joyo. Selain menambah jaringan gerai, Reny juga gencar menambah varian produk. Saat ini, ia memproduksi cokelat dengan 13 varian rasa, antara lain kopi, permen, buah, pedas dan rempah. Harganya mulai dari Rp 8.000 - Rp 37.000 per bar. Di Tahun ini Reny akan membuat varian baru seperti rasa durian dan blueberry.
Melalui sejumlah ekspansi itu, ia ingin cokelat Joyo semakin dikenal sebagai oleh-oleh khas Yogyakarta. Ia ingin, cokelat buatannya bisa menandingi popularitas gudeg dan bakpia yang sudah lama menjadi oleh-oleh khas kota pelajar ini.
Cokelat?
Tentu anda kenal dengan kata ini. Ya benar kata coklat identik dengan kata kuliner dan manis,
Semakin maraknya industri umkm indonesia sentra kuliner, maka makin banyak juga ukm yang mengolah cokelat menjadi bahan baku olahan kuliner.
Usaha cokelat ini yang menjadi primadona daerah kota garut dan yogyakarta serta beberapa kota lainnya.
Tentu anda kenal dengan kata ini. Ya benar kata coklat identik dengan kata kuliner dan manis,
Semakin maraknya industri umkm indonesia sentra kuliner, maka makin banyak juga ukm yang mengolah cokelat menjadi bahan baku olahan kuliner.
Usaha cokelat ini yang menjadi primadona daerah kota garut dan yogyakarta serta beberapa kota lainnya.
usaha cokelat |
Sejauh ini, ia mengklaim, Cokelat Joyo sudah dikenal luas masyarakat Yogyakarta. Semua berkat gencarnya promosi yang dilakukannya melalui media sosial, seperti Twitter dan Facebook. Tidak sampai disitu, Reny bersama tim juga sering mengikuti acara pameran atau bazar."Disitu saya sering memberikan produk tester,"katanya.
Pemain lain yang juga gencar melakukan ekspansi adalah Ardiansyah, pemilik Chocodot di Garut, Jawa Barat. Ia juga gencar ekspansi karena melihat peluang bisnis ini masih terbuka lebar."Indonesia itu penghasil cokelat terbesar ketiga di dunia, sementara pemain cokelat lokal sedikit dan lebih banyak dari luar,"ucapnya.
Sama halnya dengan Reny, ia juga berambisi menjadikan Chocodot sebagai oleh-oleh khas Kota Garut. Selain itu, ia juga menargetkan, Chocodot bisa masuk pasar ritel tahun ini."Ini tahun kelima menuju keenam dalam perjalanan bisnis kami, sekarang kami mencoba ke pasar ritel,"bebernya.
Untuk itu, pria yang disapa Ardi sudah melakukan beberapa persiapan. Selain mengurus aspek legal formal, ia juga gencar menambah varian produk."Kami lagi memikirkan varian produk yang lebih menarik lagi,"katanya. Saat ini, ada banyak sekali varian Chocodot yang beredar di pasar. Antara lain chocodot van java, chocodot shio, chocodot cetar, chocodot besek, chocodot fruity mini dan lainnya. Harga jualnya dibanderol Rp 7.000 sampai Rp 20.000 per bar.